Budaya Pulang Mudik
Mudik adalah
kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik
berasal dari bahasa jawa "Mulih Dhisik" yang artinya pulang dulu.Mudik
di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang
hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada
kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan,
selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Tradisi mudik hanya
ada di Indonesia.
Besarnya
jumlah pemudik yang puncaknya diperkirakan dua-tiga hari menjelang Idul Fitri,
telah menimbulkan permasalahan yang tidak mudah dipecahkan. Karena dalam waktu
yang hampir bersamaan puluhan juta orang melakukan perjalanan mudik, melalui
darat dengan kendaraan sepeda motor, mobil, kendaraan umum (bus) dan kereta
api, serta udara dengan pesawat terbang, dan laut dengan kapal laut.
Permasalahan yang ditimbulkan dari mudik antara lain:
Pertama, banyak
kecelakaan lalulintas. Dari tahun ke tahun, terus meningkat angka kecelakaan.
Tahun ini H-9 dan H-8 (Sabtu 11/8 dan Minggu 12/8), menurut Data Kepolisian
Republik Indonesia telah meninggal sebanyak 88 orang. Kecelakaan paling banyak
ialah pengendara sepeda motor. Faktor kecelakaan banyak disebabkan oleh faktor
manusia, kendaraan, jalan raya, dan cuaca. Walaupun angka kecelakaan tinggi,
para pemudik tidak takut dengan bahaya yang mengancam.
Kedua, berutang
dan menggadaikan barang demi mendapatkan uang untuk biaya mudik. Ini merupakan
permasalahan dan tantangan yang setiap tahun dijalani sebagian pemudik. Demi
mudik ke kampung halaman, mereka berutang dan menggadaikan barang.
Ketiga, biaya
perjalanan meningkat berlipat kali, karena semua moda transportasi menaikkan
biaya menjelang dan sesudah lebaran Idul Fitri. Karena itu para mudik sebagian
besar menggunakan kendaraan sepeda motor, walaupun tingkat kecelakaan sangat
tinggi dari tahun ke tahun.
Bukan sekedar budaya
masyarakat Indonesia, tapi sudah menjadi bagian dari tradisi
atau sebuah peradaban kaum muslimin di Indonesia dan negara asia lainnya,
serta sudah menjadi gaya hidup modern orang-orang yang tinggal di daerah
perkotaan, yang berasal dari daerah lain, yaitu mudik lebaran di kampung,
bagian dari semangat “Menyambut Hari Raya Idul Fitri”.
Saling mengunjungi antar
kerabat, antar tetangga dan teman, adalah bagian dari aktivitas yang
rutin dilakukan ketika lebaran. Dengan aktivitas ini, anggota keluarga dan
kerabat saling bertemu, bahkan berkumpul di satu tempat. Para
tetangga pun saling berjumpa satu sama lain, juga dengan teman-teman yang
dikenal. Berangkat dari semua ini, momentum lebaran tentunya menjadi kesempatan
dan kebahagiaan tersendiri bagi kita semua.
Tujuan Mudik
Beratnya tantangan yang dihadapi para pemudik, tidak pernah menyurutkan niat dan kemauan mudik ke kampung halaman. Paling tidak ada lima alasan yang menjadi tujuan para pemudik pulang kampung.
Beratnya tantangan yang dihadapi para pemudik, tidak pernah menyurutkan niat dan kemauan mudik ke kampung halaman. Paling tidak ada lima alasan yang menjadi tujuan para pemudik pulang kampung.
Pertama, dorongan keagamaan yang
telah menjadi budaya. Begitu kuat tarikan keagamaan yang telah menjadi budaya,
karena Islam mengajarkan bahwa mereka yang sudah berpuasa akan diampuni
dosa-dosanya. Akan tetapi, yang diampuni hanya dosa di hadapan Allah, sedang dosa
kepada orang tua, saudara kandung, tetangga dan sekampung, tidak akan diampuni
kecuali saling bermaaf-maafan dengan jabat tangan melalui silaturahim antara
satu dengan yang lain.
Kedua, ziarah ke kubur. Telah menjadi budaya di kalangan masyarakat bahwa menjelang puasa Ramadan dan Idul Fitri, anak-anak, menantu, keluarga dan famili pergi berziarah ke kubur orang tua, kakek, nenek dan leluhur serta keluarga terdekat sambil mendoakan. Itu tidak mungkin dilakukan kalau tidak mudik. Bagi mereka yang berasal dari kampung. Maka dalam kesempatan Idul Fitri dilakukan ziarah ke kubur, selain silaturahim.
Ketiga, rindu kampung halaman. Setiap tahun kerinduan kepada kampung halaman selalu diobati dengan mudik. Ini adalah fenomena sosial yang menarik sebagai makhluk sosial, rindu kepada asal usulnya di kampung halaman. Oleh karena itu, tantangan berat yang dihadapi untuk pulang kampung, tidak menjadi persoalan, mereka tetap lakoni dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan.
Keempat, bernostagia di kampung halaman. Masa kecil di kampung halaman adalah masa-masa yang paling indah dan menyenangkan. Maka setiap tahun, kenangan indah itu, selalu ingin diperbaruai dengan pulang kampung sambil membawa keluarga seperti anak, menantu dan istri supaya ikut menghayati suasana kampung di masa dahulu.
Kelima, unjuk diri kesuksesan di perantauan. Hal itu, ikut juga mewarnai perasaan sebagian pemudik untuk pulang kampung. Budaya pamer berlaku kepada semua tingkatan sosial. Maka momentum Lebaran, pulang kampung dengan niat yang bermacam-macam, salah satu adalah unjuk diri (pamer).
Kedua, ziarah ke kubur. Telah menjadi budaya di kalangan masyarakat bahwa menjelang puasa Ramadan dan Idul Fitri, anak-anak, menantu, keluarga dan famili pergi berziarah ke kubur orang tua, kakek, nenek dan leluhur serta keluarga terdekat sambil mendoakan. Itu tidak mungkin dilakukan kalau tidak mudik. Bagi mereka yang berasal dari kampung. Maka dalam kesempatan Idul Fitri dilakukan ziarah ke kubur, selain silaturahim.
Ketiga, rindu kampung halaman. Setiap tahun kerinduan kepada kampung halaman selalu diobati dengan mudik. Ini adalah fenomena sosial yang menarik sebagai makhluk sosial, rindu kepada asal usulnya di kampung halaman. Oleh karena itu, tantangan berat yang dihadapi untuk pulang kampung, tidak menjadi persoalan, mereka tetap lakoni dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan.
Keempat, bernostagia di kampung halaman. Masa kecil di kampung halaman adalah masa-masa yang paling indah dan menyenangkan. Maka setiap tahun, kenangan indah itu, selalu ingin diperbaruai dengan pulang kampung sambil membawa keluarga seperti anak, menantu dan istri supaya ikut menghayati suasana kampung di masa dahulu.
Kelima, unjuk diri kesuksesan di perantauan. Hal itu, ikut juga mewarnai perasaan sebagian pemudik untuk pulang kampung. Budaya pamer berlaku kepada semua tingkatan sosial. Maka momentum Lebaran, pulang kampung dengan niat yang bermacam-macam, salah satu adalah unjuk diri (pamer).
Kendaraan
Transportasi Mudik yang Populer di Indonesia
1. Kereta
Api
Kereta Api
merupakan salah satu alat transportasi untuk mudik, kendaraan ini terbilang
cukup murah untuk melakukan perjalanan jauh untuk pulang kampung, kendaraan ini
di pilih sebagian pemudik lantaran askses stasiun yang mudah , harganya yang
cukup murah, dan cepat.
2. Mobil
Nah kalo
kendaraan yang satu ini cocok untuk mudik bareng keluarga dengan nyaman, mobil
merupakanalat transportasi yang cukup efisien. Kendaraan yang satu ini banyak
di pilih oleh para pemudik yang mempunyai mobil lantaran cepat dan tidak sulit
atau tidak ribet.
3. Bus
Jangan lupakan
kendaraan besar yang satu ini "Bus" kendaraan besar yang di rancang
untuk membawa penumpang dengan skala yang cukup besar. Mengapa kendaraan ini
dipilih oleh para pemudik? Kendaraan ini dipilih lantaran mempunyai
keuntunganyang cukup banyak yaitu , bisa pulang kampung dengan nyaman, karen
tidak perlu susah payah membawa kendaraan sendiri, bisa menikmati perjalanan
dengan santai, biaya yang relatif murah, dan cukup cepat jika kalau melewati
jalan Tol.
4. Kapal
Pesiar / Laut
Alat
transportasi ini merupakan salah satu kendaraan yang paling populer dikalangan
pemudik, selain bisa mengantar pemudik menyebrang pulau, kendaraan ini bisa
menampung jumlah pemudik dalam skala besar, bahkan motor, mobil, bus, dll bisa
diangkut oleh kapal ini. Kebanyakan pemudik yang menggunakan alat transportasi
ini adala , pemudik yang berasal dari sebrang pulau dan lebih hemat biaya
ketimbang pesawat terbang.
5. Pesawat
Terbang
Siapa yang
tidak mengenal kendaran besar mewah yang satu ini? Salah satu alat transportasi
yang bisa membuat orang melakukan event pulang kampung. Namun tidak semua orang
memilih kendaraan yang satu ini untuk pulang kampung, mengapa? Kendaraan yang
satu ini memang cepat mengantarkan pemudik ketempat yang iya tuju, namun
kendaraan ini termasuk kelas yang eksklusif, butuh biaya atau ongkos yang
sangat besar untuk menggunakan alat transportasi yang ini.
6. Motor
Motor merupakan
salah satu kendaraan yang digunakan untuk pulang kampung atau mudik. Tapi
menurut saya kendaraan ini sebenernya kurang cocok untuk melakukan perjalanan
mudik, mengapa demikian? karena motor sulit dikendarakan untuk perjalanan
jaarak jauh, dan motorr hanya bisa menampung pengemudi kurang dari 3 orang.
Namun kendaraan ini banyak juga dipilih oleh para pemudik untuk melaksanakan
pulang kampung.
SUMBER :
Jangan lupa ya
untuk di comment.
Wassalamualikum
Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar